Kisah tentang Si Kecil yang ingin cepat dewasa. Menggunakan segala akal juga pikirannya, tuk berpikir melebihi gadis seumur dia. Si Kecil, anak ke dua dari enam bersaudara ini, sudah terbiasa mengurus ke dua adik laki-laki paling bungsu di keluarga nya. Ya, dia tumbuh lebih cepat dari umurnya. Tapi tetap saja ingin cepat-cepat dewasa, dalam artian umurnya telah mencukupi untuk hidup sendiri. Jauh dari rumah orangtua nya. Bukan tak suka, bukan tak sayang, bukan pula benci. Hanya saja Si Kecil ini, terlalu lelah dengan hidupnya saat ini, dan berpikir "jika aku dewasa, aku bisa hidup sendiri..tak perlu tinggal serumah dengan ibu-bapak..dapat mengambil keputusan sendiri..dapat melakukan apa yang aku suka tanpa harus diperintah atau digurui..". Berat memang hidup Si Kecil selama ini, mengurus adik-adiknya, mendengar juga menyaksikan pertengkaran demi pertengkaran dalam rumah mereka, kadang sampai harus terlibat di dalam pertengkaran itu sendiri. Si Kecil, yang selama ini mengikuti kemauan orangtua nya, yang selalu mengalah dan jadi nomor sekian di rumah itu, yang merasakan lebih sedikit kebahagian daripada gadis kecil seumur dia. Bertekad setelah umurnya menginjak usia 20Tahun, dia akan hidup sendiri. Jauh dari orangtua, jauh dari saudara, jauh dari mereka. Si Kecil, yang rapuh, mencoba menegarkan dirinya. Mencoba mengobarkan semangat di dalam dadanya. Selalu berusaha dengan tekad yang bulat, meski tak memperlihatkan semua pada orang-orang.
Sejak masih di dalam kandungan
ibunya, Si Kecil begitu diimpikan sebagai seorang bayi laki-laki. Sang
Ayah kecewa awalnya ketika Si Kecil terlahir sebagai perempuan. Begitu
dia terlahir, tidak semua yang dia inginkan dapat ia dapatkan. Hanya
saja memang Si Kecil tidak terlalu menginginkan apa-apa. Hanya kasih
sayang dari orang tua juga orang-orang yang ia sayangi. Hanya
sesederhana itu sebenarnya keinginannya. Sejak kecil telah terlihat
bahwa Si Kecil bukan seorang yang egois, juga seenaknya dirinya. Dia
memperhatikan keadaan keluarga juga orang-orang yang ada di sekitarnya.
Meskipun balasan dari segala perbuatan yang dia lakukan tidak semua
baik, tapi toh tetap saja dia berbuat baik pada semua. Bahkan orang yang
menganggap dia musuh, atau apapun, tetap dia perlakukan dengan baik.
Naif, begitu kebanyakan orang katakan. Dan sifat ini tetap sampai dia
dewasa.
Dibesarkan dan
diasuh selama 7 tahun oleh sang nenek semenjak bayi, menjadikan dia
tidak mengenal betul bagaimana kedua orang tua nya. Menjadikannya
betul-betul ketergantungan terhadap sang nenek. Membuat dia begitu
sangat menyayangi sang nenek. Saat dipisahkan dengan neneknya dan diasuh
oleh orang tua di pulau dewata, Bali, dia merasa seseorang yang sangat
menyayanginya membuangnya. Dia merasa betul-betul tidak diinginkan.
Dan dimulailah kehihdupan baru nya bersama orang tua juga adik.