Rabu, 20 April 2011

.: Tentang Impian

         Kisah tentang Si Kecil yang ingin cepat dewasa. Menggunakan segala akal juga pikirannya, tuk berpikir melebihi gadis seumur dia. Si Kecil, anak ke dua dari enam bersaudara ini, sudah terbiasa mengurus  ke dua adik laki-laki paling bungsu di keluarga nya. Ya, dia tumbuh lebih cepat dari umurnya. Tapi tetap saja ingin cepat-cepat dewasa, dalam artian umurnya telah mencukupi untuk hidup sendiri. Jauh dari rumah orangtua nya. Bukan tak suka, bukan tak sayang, bukan pula benci. Hanya saja Si Kecil ini, terlalu lelah dengan hidupnya saat ini, dan berpikir "jika aku dewasa, aku bisa hidup sendiri..tak perlu tinggal serumah dengan ibu-bapak..dapat mengambil keputusan sendiri..dapat melakukan apa yang aku suka tanpa harus diperintah atau digurui..". Berat memang hidup Si Kecil selama ini, mengurus adik-adiknya, mendengar juga menyaksikan pertengkaran demi pertengkaran dalam rumah mereka, kadang sampai harus terlibat di dalam pertengkaran itu sendiri. Si Kecil, yang selama ini mengikuti kemauan orangtua nya, yang selalu mengalah dan jadi nomor sekian di rumah itu, yang merasakan lebih sedikit kebahagian daripada gadis kecil seumur dia. Bertekad setelah umurnya menginjak usia 20Tahun, dia akan hidup sendiri. Jauh dari orangtua, jauh dari saudara, jauh dari mereka. Si Kecil, yang rapuh, mencoba menegarkan dirinya. Mencoba mengobarkan semangat di dalam dadanya. Selalu berusaha dengan tekad yang bulat, meski tak memperlihatkan semua pada orang-orang.
        Sejak masih di dalam kandungan ibunya, Si Kecil begitu diimpikan sebagai seorang bayi laki-laki. Sang Ayah kecewa awalnya ketika Si Kecil terlahir sebagai perempuan. Begitu dia terlahir, tidak semua yang dia inginkan dapat ia dapatkan. Hanya saja memang Si Kecil tidak terlalu menginginkan apa-apa. Hanya kasih sayang dari orang tua juga orang-orang yang ia sayangi. Hanya sesederhana itu sebenarnya keinginannya. Sejak kecil telah terlihat bahwa Si Kecil bukan seorang yang egois, juga seenaknya dirinya. Dia memperhatikan keadaan keluarga juga orang-orang yang ada di sekitarnya. Meskipun balasan dari segala perbuatan yang dia lakukan tidak semua baik, tapi toh tetap saja dia berbuat baik pada semua. Bahkan orang yang menganggap dia musuh, atau apapun, tetap dia perlakukan dengan baik. Naif, begitu kebanyakan orang katakan. Dan sifat ini tetap sampai dia dewasa.
       Dibesarkan dan diasuh selama 7 tahun oleh sang nenek semenjak bayi, menjadikan dia tidak mengenal betul bagaimana kedua orang tua nya. Menjadikannya betul-betul ketergantungan terhadap sang nenek. Membuat dia begitu sangat menyayangi sang nenek. Saat dipisahkan dengan neneknya dan diasuh oleh orang tua di pulau dewata, Bali, dia merasa seseorang yang sangat menyayanginya membuangnya. Dia merasa betul-betul tidak diinginkan.
       Dan dimulailah kehihdupan baru nya bersama orang tua juga adik.